eCWbXBoqKVlcyXUNIzJr7wbcnJRa7fysuT0ds4TB
Bookmark

Ketika Merapi Meletus...

Letusan Merapi 04/11/2010
Yah ini memang bukan peristiwa atau berita baru, namun sekedar share saja. Tahun 2010 lalu Merapi memang meletus dahsyat dan memakan banyak korban jiwa dan baru kali ini saya melihat letusan gunung berapi sehebat itu.

Kebetulan tempat tinggal saya di Boyolali, sebuah kota kecil yang berada di sisi timur gunung. Sedangkan letak gunung merapi sendiri kurang lebih 18 kilometer dari rumah. Saat Merapi meletus, wilayah Boyolali kota menjadi salah satu tempat pengungsian dari kecamatan di boyolali yang dekat dengan merapi seperti kecamatan Cepogo dan kecamatan Selo.

Pengungsi tersebar di beberapa titik seperti gedung sekolah, GOR, pendopo kabupaten hingga rumah-rumah warga. Wilayah Boyolali memang jarang menjadi sasaran amuk awan panas yang kebanyakan mengarah ke selatan.

Letusan Merapi dilihat dari tempat tinggal saya
Tanggal 4 November 2010, saya sengaja tidak masuk kerja mengingat keadaan masih belum tenang. Siang, saya menyempatkan untuk mengabadikan semburan kolong asap letusan Merapi yang tingginya mencapai 3,5 hingga 4 kilometer.

Letusan Merapi 2010 ini memang letusan gunung paling dahsyat yang pernah saya lihat dengan mata kepala sendiri. Biasanya kalo terjadi letusan, di daerah saya paling cuma terkena hujan abu. Tapi ketika letusan 2010, tak hanya abu, tapi juga suara gemuruh bahkan sempat hujan lumpur (air bercampur abu).

Dini hari, Merapi mencapai klimaks dengan letusan dahsyat disertai rekor awan panas sejauh 15 kilometer yang menerjang kawasan sungai gendol hingga Argomulyo. Saat terjadi letusan dini hari, terlihat seperti kembang api disertai kilat-kilat petir.

Yah semua itu adalah fenomena alam yang lumrah terjadi di gunung berapi, dibalik letusan dahsyat yang memakan ratusan korban jiwa ini sebenarnya juga membawa rezeki bagi penambang pasir, karena Merapi memuntahkan 150 juta meter kubik material. Salam.
Posting Komentar

Posting Komentar